Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Minat Belajar Siswa maupun Mahasiswa

Anak kecil yang begitu semangat untuk belajar bahkan di usianya yang baru 4 tahun sudah ikut belajar di kelas 1 SD, ya karen tetangganya merupakan guru SD, dengan begitu dekatnya dan memang senang anak kecil sehingga saat mengajar di kelas di ajak, anak kecil ini sangat antusias bahkan sudah bisa menulis angka dan huruf untuk seusia itu yang memang tidak sekolah PAUD ataupun TK cukup baik di tahun 90an. Pada suatu ketika tetangganya saat mengajar di kelas memberikan kesempatan pada siswa untuk menulis angka di papan tulis, anak kecil itu mengangkat tangan lalu maju ke depan, karena tidak sampai di papan tulis, Guru mengangkatnya. dan anak kecil itu mulai menulis menggunakan kapur, dengan tulisan yang begitu besar. sontak siswa-siswa tertawa tidak tahu tertawa karena kagum atau tertawa karena tulisannya yang begitu besar. Setelah kejadian itu anak kecil itu tidak mau lagi di ajak ke sekolah, sampai usia 6 tahun baru masuk sekolah lagi.



Kelas 5 SD anak kecil itu pindah sekolah, karena mengikuti orang tuanya yang pindah, dan lulus SD dengan NEM terbaik di sekolah barunya. Serta masuk SMP favorit dengan niai terbaik 3 besar. Minat belajarnya mulai menurun saat kelas 8 tentunya karena mulai masuk usia remaja dan lingkungan teman yang memang tidak mendukung untuk hal-hal yang membuat semangat dalam belajar. Sampai saat UN kelas 3 lulus dengan nilai yang rendah, sampai bingung mau melanjutkan ke sekolah yang mana.

Lulus SMP kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan, yang mayoritas laki-laki, semangat belajarnya mulai terpacu lagi khususnya mengenai pelajaran yang ada prakteknya. Sampai lulus SMK dengan nilai tinggi di sekolahnya.

Setelah lulus SMK, bekerja selama 2 tahun, lalu melanjutkan kuliah S1, karena jurusan yang dipilih kurang diminati, semangat belajarnya pun menurun, bahkan lulus dengan nilai yang rendah dikelasnya.

Belajar dari pengalaman kuliah S1, tidak mau lagi mengulangi kesalahan dengan mengambil jurusan yang tidak diminati, jadi saat kuliah S2 mengambil jurusan yang sesuai dengan minatnya. Minat belajarnya meningkat kembali, dan sangat antusias dan aktif saat perkuliahan tatap muka. Lulus 3 semester dan lulus dengan Cumlaude.