Contoh Cerita Fabel yang Kaya Pesan Moral dan Nilai Kehidupan, Katak dan Tupai yang Aneh

Pada zaman dahulu hiduplah seekor katak katak ini sangat pemberani dia tidak takut gelap diapun tidak takut kesepian kenapa begitu karena kata sang katak sangat Percaya diri.

Hingga pada saat nya suatu ketika Sang Katak menemukan kesulitan di mana tempat tinggalnya terserang oleh wabah yang berbahaya yaitu bernama virus kokona Wabah itu berasal dari limbah Pembuangan yang sangat kotor sehingga mencemari perairan di mana itu adalah tempat katak tinggal. Katak merasa kebingungan ketika katak mencium aroma aneh, setelah itu katak mencoba menjeburkan diri. Katak tersebut tak tahan hingga kesulitan untuk bernafas. Katak mencari tahu tentang penyebabnya. Katak menelusuri perairan hingga sampailah pada sebuah ujung sungai, di mana katak melihat ada minyak yang sangat kotor. Katak pun kembali ke tempat tinggalnya dia mencoba menemukan tempat tinggal baru, namun tak kunjung dapat. Akhirnya katak pun melompat ke atas ranting pohon untuk ia berteduh saat hujan turun.

Ketika katak sedang tertidur Pulas datanglah seekor Tupai. Tupai itu Mengagetkan sang Katak yang sedang tertidur. Katak pun merasa terkejut hingga dia terjatuh dari ranting pohon. Katak yang masih sempoyongan ditertawakan oleh song Tupai. “Haha ha ha ha ha ha wahai Katak mengapa engkau berani sekali tidur di tempat tinggalku, tanpa izin terlebih dahulu kepada aku sang tuan rumah.” tanya Tupai kesal.

“Maaf Tupai saya tidak bermaksud untuk berlaku tidak sopan terhadap mu” jawab Katak.

“Lalu mengapa engkau ada di sini” tanya Tupai semakin kesal.

“Emmm… saya hanya merasa terlalu lelah setelah mencari tempat tinggal baru” jawab Katak.

“Memangnya mengapa dengan tempat tinggalmu yang lama sehingga engkau mencari tempat tinggal baru?” Tanya Tupai yang mulai menurunkan nada suaranya.

“Tempat tinggalku tercemar limbah,sehingga aku dapat lagi menikmati istirahatku dengan tenang” jawab Katak menunduk.

“Oh seperti itu ternyata”

“Iya”

“Lalu bagaimana selanjutnya dengan kehidupanmu?”

“Aku akan mencari tempat tinggal baru”

“Baiklah, engkau jangan hawatir biar nanti aku bantu”

“Terima kasih banyak Tupai,engkau mau membantuku”

“Tidak masalah Katak, untuk sementara tinggalah dulu di tempatku”

Seminggu sudah berlalu namun wabah itu masi belum hilang juga.

Beberapa Katak yang malang mengalami kesakitan karena mereka tetap tinggal disana. Katak pun meminta bantuan kepada Tupai agar ia mau menemaninya untuk jarak yang jauh. Kemudian sang Katak pergi menemui Tupai. Tupai pun setuju dengan ajakannya, Katak dan Tupai memulai perjalanan hingga pada akhirnya mereka pun telah sampai pada tujuan. Namun dari beberapa sungai yang mereka temui tidak satu pun Katak tertarik.

Mereka pun kembali pada tempat tinggal mereka yang dulu dan ternyata dengan rasa syukur tempat tinggal merek telah kembali normal seperti sedia kala. Meraka pun merasa senang bisa menjalani kehidupan dengan tenang. Tamat.